Rabu, 19 Februari 2014

Al-bum Dakwah Islami

CUCU AL-MAGFUR LAH

Segala puji milik Allah SWT dengan sebenar-benarnya pujian aku memujiNya. Sholawat beriring salam terlimpahkan keharibaan junjungan Nabi Muhammad SAW Rasul Utusan Tuhan, yang memiliki kesempurnaan akhlak jiwa dan raga.
Bermaksud merangkai kata demi kata sebagai i'tibar diri sendiri dan membagi pengetahuan yang telah diberi. sebagai wasilah mencari dan mendapatkan Ampunan serta Rauhillahi robbi.
Imam Hujjatul islam didalam kitabnya menyebutkan: ada tiga kelompok para penuntut ilmu pengetahuan.
setelah memahami karakteristik ketiga kelompok tersebut maka timbullah satu pertanyaan ? Manakah yang dimaksud permulaan Al-hidayah .,





 

Manisnya ilmu pengetahuan itu ialah Taqwa.
Taqwa adalah penuhi perintah Allah dan jauhi larangan Nya.

Hidayah Allah tampak ketika hati dan raga ini berpadu dan bermaksud memenuhi panggilan Allah. Dan akhir dari hidayah Allah adalah ketika hati dan raga berpaling dan tak kuasa memenuhi perintah untuk menegakkan ajaran agama Allah. Walaupun telah ditunjukkan arah dan jalan yang benar kepadanya sampai beberapa kali.
Tapi karena tingginya rasa egoisme didalam diri membuat mereka memilih jalan sendiri berpaling dari kebenaran.
Sebuah hadits dalam kitab Iman Hujjatul Islam,/ berikut:

"Siapa bertambah ilmu pengetahuan tentang agamanya, namun tidak bertambah ketakwaan terhadap Tuhannya. Maka bagi Allah tiada yang bertambah dari seorang yang berilmu tersebut selain bertambah jauh ia dari Rahmat Allah dan mungkin akan bertambah dekat ia dengan kesesatan yang diperlihatkan di hadapannya."

Discuss & TTJ

SL: Batu Untukmu??
JB:

Benda tidak hidup ini sering kali menyingkap banyak misteri di dalamnya. Batu adalah ciptaan Allah yang memiliki keistimewaan yang luar biasa. Batu Hajar Aswar berasal dari surga dan hingga sekarang di kucup oleh seluruh umat muslimin dunia. Imam Ibnu Hajar menjadi seorang ulama lantaran mendapat inspirasi dari batu yang dilihatnya ketika hujan. 
Zaman ini pun batu terkadang dinilaikan dengan harga yang mahal. lantaran keindahannya menjadikan setiap orang memburunya dan ingin memilikinya. 
Sebenarnya tak ada batu yang bisa dihargakan oleh materi karena materi dunia akan binasa. Jadilah seperti Ibnu Hajar batu baginya tidak berharga namun pelajaran yang dia peroleh lebih berharga dari segalanya. 

SL: Undang Tamu??
JB:


Kita tak bisa lepas dari kehidupan bersama dengan orang lain, dalam bersosialisasi terkadang masing-masing orang tidak memahami sistematika mengundang dan memperlakukan seorang tamu.  Bahkan dalam acara-acara tertentu mereka sengaja mengundang tamu hanya untuk dijadikan alasan mencari kebanggan dan perhatian tetangganya. Karena mereka akan saling merendahkan lantaran ketidak kehadiran dari tamu undangan tersebut. Nabi pernah kedatangan seorang tamu yang terlihat kepayahan setelah menempuh perjalanan jauh dan waktu itu istri beliau sedang ketiadaan makanan di dalam rumah maka nabi mengumpulkan para sahabat dan berseru : wahai kaummu siapa yang memiliki kelebihan makanan, persilakan menjamu tamu saya. Maka berdirilah sahabat yang paling miskin, saya wahai Rasulullah izinkan saya menjamu tamumu ini. Diajaklah tamu tersebut kerumah dan bertanyalah sahabat ini kepada istrinya, adakah makanan yang untuk kami saat ini? jawab istrinya ada tapi ini hanya cukup untuk kita saja. mari makanan itu kita kasi tamu Rasulullah, nanti kita cari makanan buat kita makan. 

SL: Kelahiran Pejuang??
JB:

Nabi Muhammad di lahirkan serupa manusia normal pada umumnya. Nmun ada keistimewaan didalam diri dan kehidupannya yang diberikan oleh Tuhannya. Hidup selalu berjuang tidak mempersulit dan tidak memaksakan kehendak. Nabi berjuang dari ahli bait sendiri. menyampaikan dakwak ajaran islam setiap saat dengan kecerdasan dan dengan kebatinan. Beliau berhasil menjadi pejuang bukan hanya di mata keluarganya namun bagi seluruh mata di dunia. Tak diragukan lagi beliau mengajarkan umatnya menuju jalan keselamatan. segera bertaubat bila telah melakukan kesalahan dan jangan kembali untuk mengulangi kesalahan yang sama. petilklah kebaikan demi kebaikan dari pejalan  hidup dan jangan terpaku dengna dunia ini.


SL: Akhir Tahun??
JB:

Tahun adalah waktu yang pasti berlalu, sesuatu yang tidak mudah di andalkan itulah waktu. diperumpamakan seperti pedang yang bisa engkau pergunakan untuk berperang dan bertahan namun bila engkau lengah pun bisa menjadi bomerang. Waktu hanya menemani untuk sementara hidupmu dan selepas itu dia atau engkau akan tertinggal. Sebaik-baikmu bersama waktumu adalah disaat engkau berupaya menjadi lebih baik dalam akhlak, ibadat dan selalu bermunajat mencari ampunan dari Allah pemilik jagat.


SL: Akhir Dari Kata Taubat??
JB:

Kehidupan dunia adalah ladang penuh dengan peluang memproduksi dosa. Siapapun dan kapanpun bisa terjebak untuk berdosa, di permudah lagi dengan media super canggih yang dibuat oleh manusia sendiri semakin menambah beratnya perjuangan meninggalkan dosa.
Namun sebesar-besarnya dosa yang telah dilakukan, hanya orang berilmu yang tau cara mensucikan diri dari dosa. Taubat tak bisa kita fokus menginginkannya dimasa manula nanti, taubat harus dimulai dari saat sekarang ini. Karena satu kata taubat yang kita nyatakan didalam diri kita akan dibalas dengan beribu-ribu rintangan dan perlawanan dari setan beserta jajarannya untuk menggagalkan taubat kita kepada Allah.

Temukan Taubat didalam dirimu, dengan penuhi dirimu menunaikan ibadah dan taat terhadap perintah Allah,  dekatkan diri sambung silaturahmi dengan orang-orang shaleh dan jauhkan diri dari orang-orang munafek lagi fasek. Tetap Istiqomah dijalan yang benar adalah kunci keberhasilan dan ketentraman.

SL: Kembali fitri itu apa??
JB:
 
Bulan Fitri artinya bulan suci, hari raya umat yang ingin mensucikan diri. Allah suci dan menyukai kesucian. Kehidupan manusia penuh dengan noda-noda maka setiap saat manusia harus membersihkan noda dosa tersebut. Dan banyak yang mengakui dirinya sudah suci dan menganggap diri lebih suci dari orang lain di sekitarnya.
Kesucian hanya mutlak milik Allah, sedangkan manusia seluruhnya hanya diberi satu titik saja dari kesucian tersebut. Maka yang bisa manusia lakukan adalah terus mencari kesucian itu sebanyak-banyaknya, pergunakan setiap waktu untuk meraihnya. karena hanya itulah yang bisa menyelamatkanmu dan kembali kepada Allah berada disisinya.


SL: Siapa AL-Ampenani ??
JB:
 
Nama tempat yang dibuat menjadi gelar seorang tokoh itulah Al-Ampenany. Ulama luar kota, saat datang berkunjung ke lombok seringkali menepi di pelabuhan ampenan pada zaman dulu. Adalah Al-magfurlah Bp Maulana Syaikh, TGKH Muhammad Zaenuddin Abdul Madjid, pengarang dan pemilik Hizib Nahdlatul Wathan.


SL: Intelektual bisa terselamatkan??
JB: 

Keselamatan adalah bagi hamba yang dipilih oleh Allah. Maka tak bisa mengatakan si fulan selamat dan si fulan tidak selamat. Manusia sama sekali tak ada kuasa untuk menyelamatkan dirinya sendiri.  Ada sebuah kaul mengatakan: " Jika ingin selamat didunia harus punya ilmu, ingin selamat diakhirat juga punya ilmu". \

Namun, orang yang selamat didunia dengan ilmu yang dimilikinya belum tentu akan terselamatkan diakhirat nanti. Begitu pula orang yang tidak selamat didunia karena terbatas ilmu yang dimilikinya bisa jadi akan selamat diakhirat nanti disebabkan Allah ridha terhadap kesungguhan orang tersebut saat mencari ilmu Allah.
Maka gapailah kesuksesan duniamu dan raih keselamatan di akhirat nanti. 


SL: Juru Selamat??
JB: 

Hidup kita tak terlepas dari kecaman dan kemunafikan dunia. Setiap melakukan amal baik saat itu juga benyak berdatangan para penggoda dan penghalang. Manusia satupun tak ada yang tau kejadian dirinya seperti apa belakang hari. Hanya kehidupan ini terus saja memperdaya kita agar mengikuti dan harus menuruti keburukan dunia. Kebusukan dunia yang terbingkai rapi dan indah berusaha menggoda manusia dengan kemilau yang ditawarkannya. 
Riadhah sebagai solusi mendekatkan diri ini kepada Allah, tak cukup satu saat, tak cuma satu masa,. Namun secara terus menerus konsisten selama nafas ini masih menyatu dengan raga dan jiwa. Percaya saja Tuhan hanya menguji keimanan kita manusia dan bermaksud meninggikan derajat kita menjadi derajat orang mulia bila kita bisa mengendalikan diri kita dengan takwa. Hanya nafsul mutmainnah pada diri kita yang dapat selamat dan menyelamatkan kita hingga utuh kembali kepada Allah Swt.  


SL: Dzohira taqwa & bathina taqwa??
JB: 

Engkau posisikan dirimu terus beribadah menegakkan agama Allah dengan berupaya menjauhi segala larangann Alllah itulah Dzohiratu taqwa.
Engkau ingkar dan enggan meyakini apa yang sebenarnya harus diyakini, enggan mengerjakan apa yang seharusnya wajib dikerjakan, bahkan sampai membuatmu terjerumus kedalam jurang kelalaian dan keserakahan maka itulah penyakit bathina taqwa yang menderitamu.
Jadikan Dzohira taqwa dalam sisa hidup yang berharga ini dan waspada penyakit bathina taqwa.

Senin, 17 Februari 2014

Videos Referens

 
MENUJU LINK SELANJUTNYA
http://www.youtube.com/watch?v=Xi_Wkj6ZNKg

http://www.youtube.com/watch?v=KT4D-QPSfjo

http://www.youtube.com/watch?v=orhdk7p4HGs

http://www.youtube.com/watch?v=-ZJQMGsldgE

Rangkaian Article Islami

 

Akhlak Nabi Muhammad S.a.w



Diriwayatkan mengenai perilaku Rasulullah s.a.w., bahwa Baginda tidak pernah sama sekali memukul seorang pun dengan tangannya, melainkan  dipukulnya kerana fisabilillahi Ta’ala. 
Baginda juga tidak pernah memendam dendam atas sesuatu yang dilakukan orang untuk menyakiti dirinya, melainkan beliau akan marah bila melihat kehormatan Allah dirampas.

Jika Baginda diminta untuk memilih antara dua perkara, tanpa ragu-ragu lagi Baginda akan memilih yang paling ringan dan mudah antara keduanya, kecuali jika pada perkara itu ada dosa, ataupun akan menyebabkan terputusnya perhubungan silaturrahim, maka Baginda akan menjadi orang yang paling jauh sekali daripadanya.
Tiada pernah seseorang yang datang kepada Nabi s.a.w., baik ia merdeka atau hamba sahaya ataupun amah (hamba sahaya perempuan) mengadukan keperluannya, melainkan Baginda akan memenuhi hajat mereka.

Termasuk akhlaknya yang mulia, ialah bijaksana
Berkata Anas r.a.: Demi Zat yang mengutusnya dengan kebenaran. Ia (Nabi) tiada pernah berkata padaku dalam perkara yang tiada diinginnya, mengapa engkau lakukan itu. Dan apabila isteri-isteri memarahiku atau sesuatu yang aku lakukan, maka ia berkata kepada mereka: Biarkanlah si Anas itu, dan jangan dimarahi, sebenarnya tiap-tiap sesuatu itu berlaku menurut ketentuan dan kadar.

beliau memberi salam kepada sesiapa saja yang ditemuinya. Jika ada orang yang mengasarinya kerana sesuatu keperluan, ia menyabarkannya sehingga orang itu memalingkan muka daripada baginda. Bila berjumpa dengan salah seorang sahabatnya, segera ia akan menghulurkan tangan untuk berjabat tangan. Baginda tidak pernah bangun atau duduk, melainkan lidahnya sentiasa menyebut nama Allah.

Seringkali bila sedang sembahyang, lalu ada tamu yang datang kerana sesuatu keperluan, maka segeralah ia meringkaskan sembahyangnya untuk menyambut tamu seraya bertanya kepadanya: Apa hajat anda?
Bila baginda berada di dalam sesuatu majlis antara para sahabatnya tidak pernah dikhususkan satu tempat baginya, melainkan di mana saja Baginda sampai, di situlah ia duduk. Baginda selalu menghormati sesiapa saja yang mendatanginya, sehingga terkadang-kadang Baginda sampai menghamparkan kain supaya orang itu duduk di atasnya. Sering pula Baginda memberikan bantal sandaran kepada orang yang datang, supaya orang itu bersandar padanya.
Bila di dalam suatu majlis yang ramai, Baginda menghadapkan wajahnya kepada semua orang, satu lepas satu, sehingga seolah-olah kesemua majlisnya, pendengarannya, percakapannya, kehalusan budi pekertinya dan perhatiannya ditumpukan kepada setiap orang yang duduk bersamanya di dalam majlis itu. Padahal majlis Rasulullah s.a.w. itu umumnya ialah majlis yang diliputi oleh kesopanan kerendahan diri dan amanah.
Allah telah berfirman di dalam al-Quran al-Karim:

“Oleh kerana rahmat Tuhan engkau bersikap lemah lembut terhadap mereka, dan kiranya engkau berbudi kasar dan berhati bengis, nescaya mereka akan lari dari sekelilingmu.” (Ali-Imran: 159)
Baginda lebih suka memanggil para sahabatnya dengan nama gelaran masing-masing untuk menghormati mereka akan memikat hati mereka. Sesiapa yang tidak punya nama gelaran, Baginda memberinya nama gelaran, lalu ia pun dipanggil dengan gelaran itu. Bukan kaum lelaki saja yang diberi nama gelaran malah kaum wanita juga, sama ada pernah melahirkan anak mahupun yang tidak. Bahkan kepada anak-anak kecil pun demikian juga, sehingga hati anak-anak itu tertarik kepada peribadinya s.a.w.
Baginda Rasulullah s.a.w. adalah seorang yang amat jarang marahnya, tetapi jika marah paling segera redha pula. Baginda adalah orang yang berhati belas terhadap orang ramai, paling baik antara mereka sekalian, dan paling banyak memberikan manfaat kepada seluruh manusia. Tidak pernah sekalipun terdengar suara yang tinggi dalam semua majlis-majlisnya.
Apabila bangun dari majlisnya, Baginda sering membaca :

Maha Suci engkau wahai Tuhanku dengan segala kepujian bagiMu, aku menyaksikan bahawasanya tiada tuhan melainkan Engkau, aku memohon keampunan kepadaMu dan aku bertaubat kepadaMu.”

 

Penjabaran Keutamaan Ayatul Kursy

ayat kursi
ayat kursi
Mafhum ayat:
Allah, tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Dia yang maha Hidup dan Maha Kaya, tidak pernah ditimpa mengantuk dan tidak pernah tidur, bagi-Nya segala yang ada di langit dan di bumi, tidak ada yang boleh memberi pertolongan kecuali dengan izin-Nya. Ia maha mengetahui segala apa yang terjadi di hadapan mereka dan dibelakang mereka. Tidaklah mereka meliputi ilmunya sedikit jua kecuali yang dikehendaki Nya. Lebih luas Kuasa-Nya yg ada di langit dan bumi. Tidak sulit bagi-Nya memelihara keduanya. Ia maha Tinggi dan maha Agung.

[Allah! There is no god but He, the Living, the Self-subsisting, Eternal. No slumber can seize Him nor sleep. His are all things in the heavens and on earth. Who is there can intercede in His presence except as He permitteth? He knoweth what (appeareth to His creatures as) Before or After or Behind them. Nor shall they compass aught of His knowledge except as He willeth. His Throne doth extend over the heavens and the earth, and He feeleth no fatigue in guarding and preserving them for He is the Most High, the Supreme (in glory).]

Penjelasan:

Ayat Kursi diturunkan pada suatu malam selepas Hijrah. Menurut riwayat, ketika ayat kursi diturunkan disertai dengan beribu-ribu malaikat sebagai penghantarnya, kerana kebesaran dan kemuliaannya.

Syaitan dan Iblis menjadi gempar kerana adanya suatu alamat yang menjadi perintang dalam perjuangan nya.

Rasulallah s.a.w segera memerintah kepada penulis alQuran yaitu Zaid bin Thabit agar segera menulisnya dan menyebarkannya.

Ada terdapat sembilan puluh lima buah hadis yang menjelaskan fazilat ayat kursi. Sebabnya ayat ini disebut ayat KURSI kerana di dalam nya terdapat perkataan KURSI, artinya tempat duduk yang megah lagi yang mempunyai martabat.

Perlu di ingat, bukan yang di maksudkan dengan KURSI ini tempat duduk tuhan, tetapi adalah KURSI itu syiar atas kebesaran Tuhan.

Khasiat Ayat Kursi:

Sesiapa yang membaca ayat Kursi dengan istikamah setiap kali selesai sembahyang fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali masuk kerumah atau kepasar, setiap kali masuk ke tempat tidur dan musafir, insyaallah akan diamankan dari godaan syaitan dan kejahatan raja-raja (pemerintah) yang kejam, diselamatkan dari kejahatan manusia dan kejahatan binatang yang memudharatkan. Terpelihara dirinya dann keluarganya, anak-anak nya, hartanya, rumahnya dari kecurian, kebakaran dan kekaraman.


Terdapat keterangan dalam kitab Assarul Mufidah, barang siapa yang mengamalkan membaca ayat kursi, setiap kali membaca sebanyak 18 kali, inyaallah ia akan hidup berjiwa tauhid, dibukakan dada dengan berbagai hikmat, dimudahkan rezekinya, dinaikkan martabatnya, diberikan kepadanya pengaruh sehingga orang selalu segan kepadanya, diperlihara dari segala bencana dengan izin Allah s.w.t.

Salah seorang ulama Hindi mendengar dari salah seorang guru besarnya dari Abi Lababah r.a, membaca ayat Kursi sebanyak anggota sujud (7 kali) setiap hari ada benteng pertahanan Rasulallah s.a.w.

Syeikh Abul ‘Abas alBunni menerangkan: “Sesiapa membaca ayat Kursi sebanyak hitungan kata-katanya (50 kali), di tiupkan pada air hujan kemudian diminumnya, maka inysyaallah tuhan mencerdaskan akalnya dan memudahkan faham pada pelajaran yang dipelajari.

Sesiapa yang membaca ayat Kursi selepas sembahyang fardhu, Tuhan akan mengampunkan dosanya. Sesiapa yang membacanya ketika hendak tidur, terpelihara dari gangguan syaitan, dan sesiapa yang membacanya ketika ia marah, maka akan hilang rasa marahnya.

Syeikh alBuni menerangkan: Sesiapa yang membaca ayat Kursi sebanyak hitungan hurufnya (170 huruf), maka insyaallah, Tuhan akan memberi pertolongan dalam segala hal dan menunaikan segala hajatnya, dam melapangkan fikiranyan, diluluskan rezekinya, dihilangkan kedukaannya dan diberikan apa yang dituntutnya.

Barang siapa membaca ayat Kursi ketika hendak tidur, maka Tuhan mewakilkan dua malaikat yang menjaga selama tidurnya sampai pagi.

Abdurahman bin Auf menerangkan bahawa, ia apabila masuk kerumahnya dibaca ayat Kursi pada empat penjuru rumahnya dan mengharapkan dengan itu menjadi penjaga dan pelindung syaitan.

Syeikh Buni menerangkan: sesiapa yang takut terhadap serangan musuh hendaklah ia membuat garis lingkaran denga nisyarat nafas sambil membaca ayat Kuris. Kemudian ia masuk bersama jamaahnya kedalam garis lingkaran tersebut menghadap kearah musuh, sambil membaca ayat Kursi sebayak 50 kali, atau sebanayk 170 kali, insyaallah musuh tidak akan melihatnya dan tidak akan memudharatkannya.



DEFINISI MURU’AH

Pengertian muru'ah dari segi bahasa adalah kehormatan dan harga diri. Al-Fayumi mendefinisikan muru'ah sebagai akhlak kejiwaan yang membawa seseorang untuk senantiasa berakhlak baik dan memiliki sikap menawan. Sedangkan Al-Kafawi mendefinisikan muru'ah sebagai tabiat kemanusiaan, bahkan keperwiraan yang sempurna.
    Dari segi istilah, muru'ah bermakna salah satu akhlak islami yang dapat mengantar kan seseorang untuk memiliki jiwa yang bersih dan tidak terkungkung dan diperbudak oleh nafsu syahwatnya; manifestasi karakter seorang muslim yang memiliki cita-cita (himmah) tinggi dan selalu tidak suka pada sesuatu yang rendah dan hina.
    Muawiyah bin Abi Sufyan pernah bertanya pada Amr bin Al-Ash tentang muru'ah. Amr menjawab, muru'ah adalah bertakwa kepada Allah dan menjaling silaturrahim. Muawiyah lalu bertanya pada Mughirah tentang muru'ah, ia menjawab adalah menjaga diri dari sesuatu yang dilarang oleh Allah dan melakukan sesuatu yang dihalalkan oleh-Nya.    Mughirah juga pernah bertanya hal yang sama pada Yazid, dan ia menjawab, Muru'ah adalah sabar atas musibah, bersyukur atas nikmat, dan memaafkan kesalahan orang lain. Banyak dalil terkait dengan perintah untuk memiliki sifat muru'ah, antara lain firman Allah, “Jadilah engkau seorang yang pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah daripada orang-orang bodoh.” (QS. Al-A'raf: 199).    Abdullah bin Zubair menjelaskan, tidaklah ayat ini diturunkan kecuali untuk menerangkan akhlak. Diriwayatkan oleh Sufyan bin Uyainah dari Asy-Sya'bi, ia berkata, Sesungguhnya malaikat Jibril turun membawa ayat ini kepda Nabi Muhammad. Kemudian beliau bertanya,” ayat apa ini wahai Jibril?”     Sang malaikat menjawab, ”Saya tidak tahu. Saya akan tanyakan kepada Zat Yang Maha Mengetahui. Dalam riwayat lain disebutkan, “Saya akan bertanya kepada Tuhanku”. Jibril lalu pergi dan beberapa saat datang kembali, ia berkata, “Sesungguhnya Allah memerintahkanmu untuk memaafkan orang yang berbuat zalim kepadamu. Memberikan sesuatu kepada seseorang yang menahan pemberiannya kepadamu, dan menjaling hubungan dengan seseorang yang memutuskan hubungan denganmu.”    Sebuah syair menerangkan bagaimana muru'ah itu, katanya: Termasuk orang yang memiliki kesempurnaan adalah seorang pemuda yang padanya terhimpun tiga akhlak mulia, menjalin hubungan dengan orang yang memutuskannya, memaafkan orang yang berbuat aniaya padanya, dan memberikan sesuatu kepada orang yang menahan pemberiannya.

Orang Terhormat

    Mengenai sifat muru'ah Rasulullah, Ibnu Ishak sebagai ahli sejarah Nabi paling muktabar meriwayatkan sebagaimana berikut: Pada saat Rasulullah masih remaja, Allah telah memelihara dan melindungi beliau dari sifaf-sifat kotor kaum jahiliyah. Itu karena Allah menghendaki beliau menjadi orang terhormat, dan kelak akan diangkat sebagai Rasul-Nya.     Beliau memang hidup di tengah-tengah agama kaumnya, tetapi Allah kemudian mengangkatnya sebagai sosok yang memiliki sifat muru'ah paling tinggi di antara mereka, memiliki akhlak paling sempurna, paling baik pergaulannya, paling baik sikapnya terhadap tetangganya, paling jujur perkataannya, paling besar sifat amanahnya dan paling jauh dari sifat keji dan hina.Pendek kata, Rasulullah sangat terhindar dari akhlak yang dapat menodai kesempurnaan peribadinya. Ia adalah pribadi sempurna yang sudah ada sejak kecil dan dipelihara oleh Allah sehingga tidak terkontaminasi akhlak jahiliyah. Kepribadian suci ini telah terawat sejak kecil pada diri sang Rasul.     Karenanya, ketika beliau diutus Allah untuk menyampaikan risalah penutup kenabian, yang diprioritaskan pertama kali adalah menanamkan akhlak suci tersebut di tengah-tengah masyarakat.    Hadis bersumber dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, Kemuliaan orang mukmin ada pada agamanya. Kehormatannya ada pada akalnya. Sedangkan keutamaannya ada pada akhlaknya. Ada pun riwayat dari Abu Mas'ud, Di antara sabda Nabi yang dikenal luas oleh manusia adalah, jika engkau tidak memiliki rasa malu, maka berbuatlah sesukamu. Idza lam tastahyi fashna' ma tasya'!    Bangsa ini, terutama para pemimpin dan aparatur negaranya selalu mengalami kirisis muru'ah. Berbagai kasus silih berganti, datang menerpa, tak terkecuali kasus korupsi dan asusila. Bahkan dari pusat pemerintahan, para menteri satu persatu tersandung kasus korupsi dan lengser sebelum masa jabatannya selesai sebagaimana dialami Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2014).    Di daerah, tidak sedikit kepala daerah baik gubernur, wali kota dan bupati juga mengalami hal yang sama. Bahkan di Provinsi Banten, ada kepala daerah beserta istrinya terbukti melakukan korupsi berjamaah.    Muru'ah benar-benar telah lenyap. Padahal mereka, hampir semuanya mengaku beragama Islam. Begitu pula dengan anggota legislatif yang priode 2014-2019 ini, kita saksikan di layar kaca bagaimana rapat paripurna DPR yang membahas alat kelengkapan dewan, Selasa, 28 Oktober 2014 yang berakhir ricuh.    Keributan terjadi setelah pimpinan mengetuk palu untuk mengesahkan susunan anggota komisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sangat susah rasanya mengakui bahwa mereka adalah para wakil rakyat terhormat. Nyata sekali kalu mereka sesungguhnya sudah kehilangan muru'ah dan sulit untuk dihormati.

Terobosan    Terobosan Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, dalam menyeleksi para menterinya dengan melibatkan KPK patut diapresiasi. Di antara 4- lebih nama yang diajukan Tim Transisi, delapan diantaranya dicoret KPK.    Untuk menjadikan bangsa bermuru'ah harus didahului dengan contoh dari para pemimpinnya, termasuk para menteri yang telah dilantik pada 27 Oktober 2014. Sikap muru'ah dimulai dari diri sendiri, menghindari hal-hal yang menurunkan martabat seperti makan-minum dengan tangan kiri, merokok sambil wawacara, atau memamerkan tato.    Kabinet ini harus bekerja yang dilandasi amanah, tanggungjawab, dan kesadaran bahwa apa pun yang dilakukan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Jabatan setingkat menteri adalah posisi yang akan menjadi penghalang untuk masuk surga jika tidak digunakan untuk kemaslahatan umat, dan sebaliknya akan menjadi pelicin untuk masuk surga jika dipahami sebagai media dakwah, begitulah alam pandang Islam (islamic worldview) memandang sebuah jabatan.    Kini saatnya presiden, wakilnya, dan para menteri, serta gubernur dan bawahannya menunjukkan bahwa mereka adalah pilihan terbaik. Ekspektasi bangsa ini begitu besar, untuk melihat para pengelolahnya sebagai panutan yang penuh muru'ah, sayang jika dikecewakan. Wallahu A'lam! (*)



Menjaga Muru’ah agama kita
Muslimah paling utama adalah wanita-wanita yang bisa menjaga diri dan agamanya. Ia senantiasa menjaga penampilannya, tidak hanyut pada model, gaya, gebyar dan tren yang justru mengorbankan agamanya sendiri.
Sesungguhnya wanita yang punya budi luhur secara bahasa atau sikap, dia sudah mendominasi 50% agamanya. Berbahagialah jejaka yang memperoleh tipe gadis seperti itu. Dan seharusnya pemuda mengutamakan agamanya. Lihat dulu bagaimana budi baiknya terhadap keluarga, terhadap teman atau masyarakat. Dari sana sudah memperoleh syarat-syarat pemenuhan gadis yang beragama.
Rasulullah saw. bersabda : “Sesungguhnya semua agama itu mempunyai akhlak,sedangkan akhlak yang islami ialah sifat malu.” (HR. Imam Malik)

Muslimah yang utama dia bisa menjaga diri dan agamanya. Dia malu dengan jilbab yang dikenakan untuk berbuat dari hal-hal yang dicela agama dan membuat orang lain menjadi mencela ajaran agamanya. Muslimah seperti inilah  yang disebut mampu menjaga muru’ah.

Minggu, 16 Februari 2014

Berita ber hizib



Hizib dari segi lughoh disebut perhimpunan. Nabi berpesan kepada para sahabat " kelak di akhirat  manusia seluruhnya akan berkumpul sesuai firqah masing-masing, dan sebelum datang masa itu manusia akhir zaman akan membagi diri dalam firqah-firqah hingga berjumlah 73 bagian. Dari keseluruhan bagian tersebut akan ada satu firqah yang selamat sampai kepada Allah, dan yang lain dibinasakan. Satu firqah didalam hadits disebutkan  Al-Jama'ah.




Sebagai rangkuman doa umat beriman dan berakhlak mulia, doa hizib Nahdlatul wathan mendapat tempat yang sangat tinggi di dalam hati pecinta hizib nahdlatul wathan.

Penyusunan hizib(doa wirid) oleh Al-Maghfuru lah Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid hingga di bukukan dan disebar luaskan dikarenakan mengingat kondisi umat islam saat itu. Umat berada dalam keadaan sulit dan tidak kondusif. Kala itu dilanda umat islam dengan krisis yang luar biasa mulai dari krisis keimanan, krisis ketakwaan dan krisis keagamaan.

Saat itu situasi darurat mencekam hingga banyak terjadi kekeributan, pertengkaran dan pemusnahan serta terus berkibarnya bendera-bendera kebiadaban. Dimana-mana selalu saja kebenaran di kalahkan. Keserakah seolah-olah mejadi pemimpin bagi manusia yang di perbudak nafsu dunia.

Lantas dengan di bukukannya doa Hizib Nahdlatul wathan ini, begitu sangat memberi manfaat bagi seluruh umat islam saat itu. Membaca doa Hizib Nahdlatul wathan secara konsisten akan menumbuhkan pribadi yang kental akan nilai-nilai keislaman, dapat memunculkan ide-ide cemerlang demi perjuangan dan semangat menegakkan ajaran agama Islam. 

Jamaah pecinta hizib disamping membaca doa hizib nahdlatul wathan dengan istiqamah mereka pun tetap bekerja sekuat tenaga mencari nafkah diri, istri dan keluarga. Kebanyakan orang tua mereka bekerja sebagai buruh tani, buruh bangunan dan buruh jabatan. Mereka selalu menempuh jalan-jalan yang halal dan mengharap keberkahan. Mereka sadari kalau menempuh jalan yang dilarang akan memberi dampak penderitaan dan kesengsaraan bagi dirinya sendiri.

Isi Kandungan Doa hizib hanyalah untuk meng-Esakan Tuhan dan meningkatkan keimanan menjaga ketakwaan serta menjalin hubungan kekeluargaan dengan orang-orang shaleh.
Tentu doa tanpa usaha yang real adalah mustahil dan sia-sia. Bagi para thollab atau santri Nahdlatul wathan juga di latih agar istiqomah membaca hizib nahdlatul wathan sembari melakukan usaha belajar dan berjuang dengan giat penuh kesungguhaan karena ilmu yang  barokah yang berasal Allah SWT akan sangat bermanfaat bagi mereka nantinya dalam kehidupan. Ilmu sebagai bekal hidup di dunia sampai menuju tempat terindah memetik buah dari perjuangan yang panjang dan melelahkan di akhirat nanti.

Banyak cerita yang beredar di tengah masyarakat, banyak pula kisah nyata, dan telah terbukti ada  manfaat lebih yang didapat setelah istiqomah membaca hizib nahdlatul wathan. Diantaranya ada yang mendapat titik pencerah setelah lama terperangkap dalam dunia gelap, banyak yang menjadi lebih bersyukur dengan keadaan yang di alaminya walaupun cobaan silih berganti ia jadikan setiap deritanya adalah pelajaran yang harus ia renungi bisa jadi cobaan itu adalah azab karena kesalahan diri sendiri. Mereka akan menjadikan penderitaan itu sebagai kesempatan untuk menambah iman dan memperkuat ketakwaa kepada Allah selalu mendekatkan diri kepada Nya.


Selasa, 11 Februari 2014

Gelora ber hizib


وَاجْعَلْنَا وَجَمِيْعَ الْمُنْتَسِبِيْنَ اِلَيْهَا وَالْمُحِبِّيْنَ وَرَثَةَ الْأَنْبِيَاءِ 
الْعَامِلِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ
 
Tuhan Jadikan kami dan semua orang yang termasuk di dalam (نَهْضَةَ الْوَطَنِ الدِّيْنِيَّةَ الْإِسْلَامِيَّةَ) serta para pencinta turut menjadi pewaris para Nabi (Ulama') yang senantiasa mengamalkan ilmu dan senantiasa ikhlas beramal & berjuang menegakkan ajaran Islam. 

MENGGAPAI KEMULIAAN

Rasulullah menuntun umat dengan kiat usaha mencari kemuliaan di sisi Allah S.W.T, berbagai Tips dan Triks Beliau berikan bahkan dalam praktek yang beliau Taqrirkan. Bayangkan bagaimana Rasulullah berprofesi mengembala kambing milik saudagar kaya. Dan imbalan yang didapat dari pekerjaan tersebut tak seberapa jika bertolak pada status yang Nabi punya saat itu sebagai Rasul Allah. 

Diminta oleh para malaikat " Jika Nabi menghendaki gunung uhud akan dijadikan emas tambang harta melimpah untuk kehidupan Nabi dan keluarga. Namun beliau tak berkenan karena telah Beliau analisakan kelak Umatnya akan berebut harta sesama mereka, menganggap diri lebih berhak dari yang lain. Sehingga yang halal dijadikan haram dan begitupun sebaliknya. Tanpa rasa Empati dan solidariti bekerja untuk dinikmati sendiri, padahal telah datang saudaranya mengharap bantuan darinya, mematahkan tali silaturahim dalam keluarga. 

Harta kekayaan merupakan alat perjuangan menegakkan ajaran Tuhan, namun kehidupan bersama harta merupakan cobaan/musibah besar bagi mereka yang Ghofil hati karena dibutakan dari mengingat Allah. Silahkan cari harta kekayaan sampai berlapis-lapis, kemudian pergunakan sebagian untuk penuhi tekangan nafsu didalam jiwa dan invest kan sebagian lagi untuk berjuang menegakkan ajaran agama Allah melalui kesempatan dan kondisi masing-masing. 

Suarakan segala rintihan di dalam hatimu kepada illahi robbi, buat dirimu mengerti betapa engkau sangat membutuhkan bantuan dan perlindungan dari-Nya.