Senin, 23 Maret 2015

Batu Istimewa

Bismillahirrahmanirrahim 
Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah sang pencipta alam surga dan dunia. Shalawat dan salam tetap teruntuk Nabi Mulia pemberi syafaat menuju surgaNya.

 
Terciptanya alam semesta lantaran Allah mengasihi seorang manusia. Bukan sembarang manusia, namun pilihan dari yang terbaik. dialah Nabi Muhammad S.A.W. yang tercipta dari nurr merupakan kekasih Tuhan dan Rasul kepercayaan.

Surga yang Allah ciptakan dan peruntukkan bagi Adam Alaihissalam. adapula yang mempertanyakan. Sebagian golongan tidak mempercayai dan tidak mengiyakan keberadaan Surga yang telah diciptakan dan yang telah dijanjikan.

Namun dalam Al-quran telah dibenarkan dan diceritakan keadaaan surga. Kehidupan yang mengasykkan penuh dengan kenikmatan. Apapun yang diinginkan tak pernah tak di dapatkan. Segalanya terpenuhi diberikan oleh Tuhan yang maha pemurah. Begitupun segala yang ada disurga semuanya mulia kecuali iblis yang tidak patuh pada Tuhannya.

Adapula sebongkah batu dari surga pun ikut jadi mulia dan diistimewakan. Seperti Hajar Aswad yang tertancap di tembok Ka'bah dikucup dan diharapkan perantara penghapusan dosa yang dilakukan oleh kebanyakan manusia.

Batu memang benda tak bernyawa namun tak dipungkiri memiliki banyak potensi dan bermanfaat bagi manusia. Ibnu Hajar yang tadinya lemah tidak dapat menerima dan menghafalkan ayat demi ayat dari gurunya ternyata mendapat hidayah setelah melihat sebongkah batu ketika hujan turun. Beliau sekarang kita kenal menjadi seorang Imam dengan berbagai karya, pun banyak kitab yang ditulisnya, banyak ilmu yang dimilikinya dan banyak amal yang dihasilkannya.

Beberapa batu tersebut tak dapat dinilaikan atau dihargakan dengan sebuah materi. Batu-batu itu istimewa karena Allah yang menjadikannya. Namun semakin zaman ini berlalu batu yang seharusnya dijadikan sebagai pelajaran berharga untuk mendekatkan diri kepadaNya nyatanya lebih banyak yang menjadikannya sebagai hiasan semata.
Tak ada yang salah!  namun sebenarnya batu apapun itu tidak ada harganya bagi diri kita kalau kita hanya pandang dari satu sisi saja. Belajarlah dari Ibnu Hajar yang membuat beliau termotivasi dalam belajar sehingga beliau menjadi seorang imam besar dalam dunia islam.