Kamis, 20 November 2014

Budak Jaminan Selain Allah

Alhamdulillah segala puji untuk Allah yang telah mengatur dan menjamin kehidupan kita diatas dunia. Shalawat dan salam atas Nabi sang pemilik mukjizat dan memberi kesejahteraan bagi kaum yang kekurangan.

Allah telah mengatur kadar rizeki yang diterima oleh makhlukNya. Dan hanya Allah yang mampu untuk memenuhi serta mengetahui kebutuhan mereka. Pernah seorang nabi meminta kepada Allah agar dirinya dijadikan pemimpin / pemberi kesejahteraan seluruh makhluk diatas dunia ini. Allah memperkenankan keinginan sang nabi dan benar! Nabi bisa dan mampu untuk memberi makan makhluk seluruhnya diatas dunia ini, namun hanya beberapa kali saja, sang nabi merasa kewalahan dan sudah tidak mampu lagi mengurusi makhluk seluruhnya. Sang nabi langsung sujud dan bertambah keimanannya kepada Allah. Ingatlah saudara, hanya Allah yang merajai segala alam ini. Kita hanya sekedar makhlukNya, tugas kita hanya tunduk dan patuh kepadaNya.



Setiap insan menginginkan hidup sejahtera untuk diri, istri dan anak-anak bahkan seluruh keluarga. Berbagai cara mereka upayakan untuk mewujudkan keinginan tersebut. Memang identitas memiliki gelar pendidikan yang tinggi akan sangat berperan bagi masing-masing orang. Namun apakah setiap yang menyandang gelar bisa amanah dalam melaksaakan tugas serta tekun menjalani profesinya?. 

Penghormatan bisa dengan mudah didapat bila sudah menyandang gelar pendidikan yang tinggi. Sudah menjadi tolak ukur kepribadian masing-masing orang adalah sesuai dengan gelar yang ia miliki. Maka pantaslah setelah memiliki gelar akan terbuka fikiran untuk bagaimana mendapatkan tunjangan. Dengan kehidupan yang konsumtif manusia harus mampu menutupi biaya sehari-hari diri dan keluarganya. Alasan yang kedua juga agar biaya yang telah dikeluarkan pada masa bangku kuliah/ sekolah itu dapat tergantikan.  

Sebenarnya rizeki itu sudah diatur oleh Allah S.W.T dan tidak akan pernah meleset atau pun salah sasaran. Takaran rizki pun sudah di tentukan bagi masing-masing makhluk. Dan manusia hanya berusaha untuk mencari rizeki itu dengan jalan yang halal dan berkah. 

Realita yang terjadi terkadang setelah seseorang memperoleh tunjangan yang lumayan kinerja di lapangan bertahap berkurang bahkan  tugas wajib ditinggalkan. Mereka ada yang tidak memenuhi kewajibannya atas tugas yang seharusnya dia kerjakan. Mereka berfikir walaupun saya tidak bekerja maksimal toh tunjanganpun tetap saya dapatkan. Jadi ndak usah terlalu diporsir kerjaan ini . . . santai saja gan. 

Uang yang dibayarkan sebenarnya uang untuk apa? Rizeki yang paling halal adalah rizeki yang kita dapatkan dari cara yang halal dan berkah dan dari hasil keringat tangan kita sendiri. Nabi Muhammad dahulunya pengembala domba dan hasil yang beliau terima sesuai dengan keringat yang dikeluarkan. Lantas kalau ada orang yang mendapat upah melebihi dari keringatnya atau bahkan yang dia dapat itu adalah keringat orang lain, maka tentu ini suatu ketidakadilan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar