Selasa, 13 Januari 2015

Dunia milik Sendiri

Bismillahirrahmanirrahim 
Assalamualaikum wrb
Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah sang pemberi rizki di atas dunia ini, Shalawat dan salam ter untuk Nabi pilihan mutiara sepanjang masa Muhammad sang pemberi ajaran yang benar.


Menggenggam dunia kadangkala diartikan  kebanyakan orang dengan menguasai seluruh kekayaan dunia yang tiada tara. Manusia pada nalurinya diberikan rasa cinta dan kehormatan memiliki materi/harta berlimpah. Tak heran sebagian dari mereka berjuang bertaruh nyawa untuk mendapatkan kehormatan dari dunia ini. tak perduli dengan menempuh cara dan jalan apasaja yang penting sampai pada tujuan yang diharapkan. 

Hubungan persaudaraan tidak jadi penghalang untuk mereka menumpukkan harta bahkan dijadikan sebuah ajang kompetisi, menjadikan diri sendiri lebih kaya dari yang lain. Masing-masing ingin menunjukkan bahwa mereka lebih beruntung, bermateri dan berbangga dengan dunia yang dimilikinya. Pembagian harta waris orang tua yang oleh sebagian orang dianggap berat sebelah akan berdampk pada retaknya hubungan silaturahim dalam keluarga. Timbullah konflik intern, saling mempertahankan ego masing-masing, berselisih dan sulit menemukan titik kesepakatan.

Keadaan seperti itu akan memberi kesan miring di tengah masyarakat. Harga diri, wibawa dan rasa hormat yang tadinya dimiliki semakin memudar. Rasulullah SAW cukuplah di jadikan teladan, beliau hidup dalam kesederhanaan/kecukupan. Dan sama sekali tidak mengurangi kemuliaan menjadi seorang Rasul Tuhan. Beliau tidak meningkalkan warisan berupa harta/benda, lahan yang luas apalagi bangunan yang super megah. Beliau hanya tinggalkan dua perkara yang apabila anak cucu serta umatnya berpegang teguh pada keduanya, niscaya memperoleh kesejahteraan dan keselamatan. kedua perkara tersebut adalah Al-Quran (kalamullah) dan hadits Rasulullah SAW.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar